Wahid Sabillah's

Personal Blog

Di Balik Bantal Tidurmu

Leave a Comment

Rasa-rasa tersimpan rapih di balik bantal tidurmu. Semuanya. Resah, gundah, nelangsa, sengsara, bahagia, duka, senang, sedih, pedih. Setiap Senin kau tengok ke dalam, memastikan semuanya masih rapih, dan jika mulai berantakan, kau akan tulis surat, kau larungkan ke laut.

Wajah-wajah purba bertamu, memaksa masuk ke dalam, kau berikan izin mereka yang purba untuk masuk, namun kau perhatikan detil setiap langkahnya, kau pastikan wajah-wajah purba itu tidak mengambil rasa-rasa yang kau simpan rapih di balik bantal tidurmu.

Wajah-wajah baru mengetuk pintumu. Kau paksa mereka yang purba untuk keluar. "Carilah tempat yang baru" katamu dengan lirih. Wajah-wajah baru menyesakan ruang. Satu persatu keluar dengan kemauannya. Tinggallah satu wajah baru yang enggan beranjak, asik melukis wajahmu di ruang kosong, entah apa maunya, namun ia pun beranjak pergi keluar.

Tidak ada yang mengerti, mengapa satu wajah baru melukiskan wajahmu, di ruang kosong, di balik bantal tidurmu.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 saran:

Post a Comment