Teknologi membuat kegiatan mengirim pesan semakin mudah, cepat, dan membuat si pengirim akan berpikir yang macam-macam jikalau pesan yang diterima hanya dibaca saja padahal di pesannya tertulis pertanyaan yang seharusnya dijawab.
Tidak jarang dari kita yang ketika mengirimkan pesan lewat aplikasi chating hanya sekedar dibaca dengan orang yang kita kirimkan pesan. Lalu, apa yang kamu rasakan ketika pesan singkatmu tidak dibalas padahal ia sudah membacanya. Ketika hal itu menimpa orang yang sensitif seperti saya, maka akan banyak asumsi-asumsi yang bermunculan, mulai dari positif sampai negatif. Tetapi negatif yang lebih sering menghantui ketimbang si positif.
Apakah pesan saya mengganggu? Apakah pesan yang saya kirimkan tidak ia mengerti? Apakah pesan yang saya kirimkan tidak cukup jelas? Atau itu sebuah tanda untuk "Apa si lo! Ganggu aja! Males ah gue chating sama lo! Gak asik! Bhay!" lalu orang yang kita kirimkan pesan itu menghapus pesan kita dari handphonenya, tanpa mengirimkan balasan.
Tanda R atau ceklis dua menyala adalah harapan. Apalagi bagi orang yang sedang jatuh hati dan pedekate sama gebetannya. Atau orang yang lagi berusaha balikan sama mantannya. Mengapa kita tidak terang-terangan membalas pesan kepada si pengirim "Eh, elo gak usah ganggu gue ya. Gue males bales chat lo. Lo gak asik!" dengan begitu orang yang mengirimkan pesan akan mengerti apa yang harus ia lakukan setelah itu. Kalau ia tetap mengirimkan pesan dan pesan itu hanya dibaca saja ya sudah resiko.
Teknologi membuat pedekate semakin mudah dan semakin rumit. Peluang untuk ditolak mentah-mentah terbuka lebar, tetapi peluang untuk tebar pesona juga semakin banyak. Jadi ya terserah aja mau dibuat apa.
"Kalau aku si, kalau cuma di read doang mendingan gak usah chat-chat lagi sama dia kalau cuma buat basa-basi busuk gak jelas. Chat ya seperlunya aja, jangan sok-sokan peduli sama orang. Inget tjoy, tanda R dan ceklis dua menyala adalah harapan."
"Masa?"
"Bodo!"
0 saran:
Post a Comment