Langit memuram, menyisakan halus semburat jingga di langit barat. Lampu jalanan mulai menyala, jingga kini berpindah dari langit ke dalam rongga-rongga lampu dengan tiang-tiang yang terpancang di pinggir jalan yang rusak, berdebu, dan penuh angkara itu.
Aku masih menunggu bayanganmu yang mampir menemuiku di tikungan jalan. Di jalanan banyak sekali setan-setan yang bergentayangan. Ada setan kecil dan setan besar. Setiap setan punya gayanya sendiri, ada yang memakai dasi dengan mobil marcedes s class yang mentereng, ada yang naik angkutan kota, ada yang menunggangi motor, ada pula yang menggowes sepeda.
Kamu sempat bertanya "Apakah aku adalah setan seperti mereka?" Aku mengangguk. Wajahmu yang bercahaya berangsur meredup. Lalu kamu berubah menjadi bayangan, dan pergi tak terlihat lagi di tikungan jalan.
Aku masih menunggu bayanganmu yang mampir menemuiku di tikungan jalan. Entah sampai kapan.
0 saran:
Post a Comment