Wahid Sabillah's

Personal Blog

Jalan Jalan Bali 2 "The King Goes to Pandawa Beach"

2 comments
Di Indonesia, semua orang pasti tau Bali, walaupun cuma tau nama doang. Bali itu bisa dibilang adalah simbol Indonesia dimata dunia dengan kecantikan dari pantai-pantainya. Dengan sebutan negara maritim, selain Bali, Indonesia tentu masih punya banyak lagi pantai pantai yang eksotis yang belum terjamah sama manusia. Dan setelah dua jam berada di pesawat akhirnya tepat pukul 13:00 pesawat yang saya tumpangi mendarat dengan mulus di Bandara Ngurah Rai Bali.

Begitu selesai claim bagasi, saya langsung mengaktifkan lagi handphone yang saya non-aktifkan sebelum take off dari Jakarta. Lalu ada dua SMS yang bersamaan masuk ke handphone saya. SMS yang pertama adalah SMS dari pengemudi yang akan mengantarkan saya dan teman teman berkeliling Bali untuk tiga hari, Pak Made namanya, isi dari SMS Pak Made adalah beliau memberitahu kalau beliau sudah berada di Ngurah Rai. Yang kedua adalah SMS pemberitahuan dari kepala sewa mobil yang saya pakai, isinya tentang konfirmasi kalau pengemudi yang akan mengantarkan kami keliling Bali sudah berangkat menuju bandara.

Begitu sampai di pintu keluar kedatangan, saya langsung memencet nomer handphone dari Pak Made. Saya melihat sekeliling, dan saya melihat Pak Made melambaikan tangan. Saya dan teman teman menghampirinya, dan memperkenalkan diri masing masing.

Setelah meletakan semua bawaan tas kedalam mobil, saya dan teman teman yang masih harus menunggu Zaki, memutuskan untuk makan siang di restoran cepat saji yang ada di Bandara. Saya memesan dua potong ayam goreng dan nasi, serta softdrink sebagai minumnya. Pikir saya dua ayam goreng dan satu porsi nasi ini akan cukup menjadi cadangan tenaga sampai malam nanti, walaupun ternyata pada saat malamnya saya masih merasa kelaparan juga.

Selagi asik makan, saya melihat ada atribut yang biasa dipakai oleh anak anak yang datang ke acara ulang tahun yang diadakan di restoran ini. Atribut itu mirip mahkota yang dibuat dengan bahan karton licin dan biasanya kalau ada anak anak yang datang ke acara ulang tahun yang diadakan di restoran tersebut, mahkota itu akan diberikan nama si pemakainya. Sifat iseng saya muncul, setelah menghabiskan dua potong ayam goreng dan nasi, walaupun sempat ragu ragu karna takut diteriakin sama karyawan di restoran tersebut saya mengambil dua buah topi mahkota itu dan memakainya. Saya memakai satu, dan yang satu lagi dipakai oleh teman saya lainnya. Yeaaaaah I'm The King.
The King

Handphone di kantong saya berbunyi

"Lo dimana Pak?" Saya dan Zaki sering memanggil satu sama lain dengan sebutan Pak.

"Nengok ke kiri" Saya melambaikan tangan dari dalam restoran itu.

Zaki menghampiri kami dan langsung menyomot mahkota plastik yang dipakai oleh seorang teman saya, lalu memakainya.

*

Destinasi hari pertama setelah sampai Bandara adalah kita akan cek-in di hotel yang letaknya di daerah Kuta. Tiga kamar di hotel ini sudah kami reservasi sebelumnya, jadi sesampainya di hotel, saya dan teman teman tidak perlu repot lagi untuk membayar, cukup menunjukan kertas pembayaran online yang telah kami lakukan.

Zaki akan menjadi teman sekamar saya selama tiga malam.

Setelah cek-in, meletakan tas di kamar, dan tidak sempat mengganti baju karna teman teman yang lain sudah menyuruh saya dan Zaki untuk buru buru, mobil yang di kendarai Pak Made meluncur menuju Uluwatu.

Perjalanan menuju Uluwatu dari Kuta sekitar 45 menit.

"Pak di Uluwatu ada apa aja?" kata Zaki

"Di Uluwatu itu Ada kera" jawab Pak Made dengan logat Bali nya yang kental.

Nah karna  "Ada kera" yang dilontarkan Pak Made, dua orang teman wanita yang ikut dalam jalan jalan Bali ini tidak ikut karna takut.

Uluwatu adalah suatu tempat dimana tempat ini berada di bibir jurang yang langsung menghadap ke Samudra Hindia. Uluwatu adalah nama Pura tempat dimana orang orang yang beragama Hindu melakukan sembahyang. 

Dari pintu masuk saya langsung disambut dengan kera kera liar yang katanya suka mencuri. Disini saya menjadi tau, selain kancil yang suka mencuri ketimun, kera juga suka mencuri kacamata. Kera kera di uluwatu memang suka sekali mengambil barang barang yang dibawa masuk oleh pengunjung, dan kera kera itu juga sering mengikuti pengunjung yang membawa makanan. Saya yang membawa pisang yang saya beli dari seorang bapak yang berhasil mengelabui saya juga sempat diikuti oleh kera. Tetapi karna saya lelaki pemberani, saya tidak takut dengan kera kera itu.

Saya dan teman teman sempat berfoto di Uluwatu, tetapi foto foto itu tidak ada di saya, jadi saya tidak bisa menampilkan penampakan saya di uluwatu.

*

Setelah dari Uluwatu, destinasi wisata selanjutnya yang saya datangi di hari pertama saya di Bali adalah Pantai Pandawa.

Kegedean Kemeja

Sayang Sendal
Dari kejauhan, pantai bersih dengan pasir yang putih membuat saya terperangah dan tidak mengedip. Seumur hidup saya ini adalah pantai terindah yang pernah saya datangi. Saya bukan orang yang suka dengan pantai, saya lebih suka dengan pegunungan, walaupun juga belum pernah naik gunung. Pantai ini berhasil menghapuskan pandangan saya kalau setiap pantai itu sama saja. 

Setiap tahun, saya hampir selalu ke Pantai. Saya ke pantai setiap Idul Fitri. Karna setiap Idul Fitri, saya pasti akan ikut keluarga untuk pulang kampung ke kampungnya Bapak yang ada di Rembang. Sebagai gambaran, kampung Bapak saya itu tepat di pinggir pantai, pantai selatan dari rumah yang biasa saya tempati saat pulang kampung juga terlihat jadi kalau saya mau ke pantai, saya cukup berjalan kurang lebih lima menit.



Zaki, Gian, dan s-Abi-llah

Balik lagi ke Pandawa. Untuk menuju Pandawa, mobil yang saya tumpangi harus melewati tebing tebing tinggi yang kata Pak Made beberapa tahun lagi, tebing tebing itu akan dipahat untuk menjadi patung. Bisa dibayangkan beberapa tahun lagi, tebing tebing yang ada di sepanjang perjalanan menuju Pandawa berubah menjadi patung patung super besar yang seolah memberi salam "Selamat datang di Pandawa" kepada siapa saja yang akan menuju pantai Pandawa.

Ada satu bagian tebing yang sudah selesai dipahat menjadi patung, patung itu adalah patung dari para Pandawa. Ada 5 patung disana, tetapi saya tidak sempat memfotonya.

Menghadap Laut
Di Pandawa kita bisa menyewa tempat duduk santai untuk menikmati keindahan pantai, kalau yang gak punya duit, bisa ngedeprok di pasir putih yang bersih. Di Pandawa saya dan teman teman hanya bermain air, kita gak berenang, karna setelah dari Pandawa, kita akan ke Garuda Wisnu Kencana.

Sekitar satu jam berada di Pandawa, karna waktu yang mepet, kita harus cabut meninggalkan pantai yang indah ini menuju Garuda Wisnu Kencana.

*

Langit sudah mulai gelap saat saya dan teman teman sampai di area Garuda Wisnu Kencana. Raut muka kami sudah mulai terlihat lelah. Tetapi ini adalah destinasi yang wisatawan Bali yang harus di kunjungi. Yak, tempat ini dinamakan Garuda Wisnu Kencana. Kenapa disebut Garuda Wisnu Kencana? Karna katanya di tempat ini akan dibuat patung yang super duper besar banget yang akan ngalahin Liberty. Patung ini akan menggambarkan seekor burung Garuda yang dikendarai oleh Dewa Wisnu. Saya sempat berfoto foto disini, tetapi foto tersebut tidak ada di saya.

Di GWK saya dan teman teman juga sempat menyaksikan tarian barong yang diadakan di Amphiteater.

Jadi, hari pertama saya dan teman teman di Bali, saya dan teman teman berhasil mengunjungi 3 tempat wisata.

Diperjalanan menuju hotel, kami menyempatkan Take Away ke salah satu restoran Pizza yang kami lewati, untuk mengisi perut yang lapar.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

2 comments:

  1. Wetseh, itu keren bangetttt! Bersih gitu, tapi kok kelihatan sepi, ya? ._.

    Btw, kemeja kebesaran? Bagi dua aja sini, kak. *eh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bersih, iya sepi karna saya datengnya udah sore, terus lagi off season jadi sepi. bagi dua? boleh nanti dipotong dulu kemejanya.

      Delete