Setiap orang punya cerita, punya kenangan, punya pengalaman yang sebenarnya bisa diabadikan. Bagi saya, cerita, kenangan, pengalaman adalah hal yang berharga kalau hanya untuk dilewatkan dan dilupakan begitu saja.
Belakangan ini saya sering menceritakan tentang buku yang selalu menemani saya kemanapun saya pergi. Di 2014 saya berniat untuk menceritakan semua pengalaman, dan kenagan yang saya punya di dalam buku ini. Mungkin banyak orang yang mengatakan, lelaki itu cengeng kalau menuliskan pengalamannya di buku. Tapi cap sebagai lelaki cengeng tidak mampu mengalahkan keinginan saya untuk menceritakan, menuangkan semua pengalaman dan cerita yang pernah saya alami di dalam buku.
Orang sering menyebut buku yang saya tulis itu adalah diary, tetapi saya lebih suka menamai buku yang saya punya itu adalah jurnal.
Banyak orang orang hebat diluar sana yang menceritakan arti pentingnya sebuah buku jurnal atau harian, selain menjadi buku cerita kelak untuk orang orang yang membaca, jurnal juga bisa digunakan sebagai pemacu semangat untuk hidup lebih baik lagi.
Orang orang hebat didunia seperti Stephen King, C.S Lewis, dan Sir Arthur Conan Doyle selalu menulis jurnal atau buku harian setiap harinya. Moeamar Emka, Pramoedya Ananta Toer, Raditya Dika, Alit, Aan Mansyur dan beberapa orang yang produktif di Indonesia juga menuliskan cerita hidupnya di sebuah buku jurnal atau diary. Bahkan, Moeamar Emka, Pramoedya Ananta Toer dari jurnal yang mereka tulis bisa menjadi karya sastra Indonesia yang luar biasa.
Untuk menjadi seorang yang hebat, kita gak perlu malu, gak perlu gengsi untuk menuliskan cerita hidup kita, pengalaman kita, didalam sebuah buku.
Disisi lain, menulis jurnal atau buku harian juga berguna untuk mengatur pola hidup kita. Melatih kita untuk berfikir kritis, disiplin, dan juga melatih agar kita tidak malas. Menulis sendiri juga berguna untuk ilmu pengetahuan yang kita punya, dengan menulis maka kita akan sering membaca.
Kemarin, ketika saya kembali membuka jurnal yang saya tulis, saya bisa tersenyum sendiri, lalu berubah menjadi sedih ketika membaca isi dari lembar selanjutnya, lalu kembali merindukan waktu waktu yang pernah saya tulis di jurnal itu.
Jadi, mulai sekarang saya akan mulai untuk menulis menulis dan menulis.
*
Seminggu ini saya masih disibukan dengan kegiatan kuliah, masih mencoba menulis skripsi, dan membuat aplikasinya. Seminggu ini sangat berkesan untuk saya. Hari Selasa kemarin saya pergi bersama teman teman JJK di kampus ke kawasan puncak bogor. Sesudah sepulang ujian tengah semester, saya dan beberapa teman diajak oleh Teddy yang beberapa hari lalu berulang tahun untuk pergi makan.
Saya bukan orang yang setahun sekali bisa pergi ke kawasan puncak bogor. Biasanya saya pergi ke daerah itu sekitar dua tahun sekali, ketika ada acara piknik keluarga. Biasanya dalam acara piknik keluarga itu kita menginap semalam disuatu hotel atau vila yang ada di puncak, lalu kemudian malamnya kita makan malam bersama, lalu ngobrol dengan sanak saudara.
Seminggu ini juga saya kembali mendapatkan suntikan semangat dari teman saya yang membaca postingan saya di minggu yang lalu. Dia memberikan saya semangat, kalau saya bisa menggapai cita cita saya untuk pergi dan bekerja di luar negeri, dia juga memberikan sebuah video dari youtube untuk saya tonton tentang pentingnya terus berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Minggu ini saya berhasil menemukan judul dari Waltz Music yang pernah saya dengar di Film Sherlock Holmes. Judul Waltz Music itu adalah Vienna Blood.
Ngomong ngomong soal Vienna, setelah saya mendengarkan Waltz Music itu saya langsung mencari informasi tentang Vienna. Vienna atau orang Indonesia sering menyebutnya Wina adalah salah satu kota yang berada di Austria, dan saya memutuskan suatu hari nanti, saya harus berkunjung ke Vienna.
Mencari Informasi tentang Vienna, saya tersasar ke salah satu blog yang berisikan tentang pengalaman perjalan orang Indonesia yang berkeliling eropa untuk menemani suaminya yang bekerja disana. Saya bermimpi, suatu hari nanti, insyaAllah ketika saya bisa kerja atau bersekolah diluar negeri, di Eropa, dan saya sudah mempunyai istri, saya juga akan membawa istri saya pergi ikut saya untuk tinggal dan jalan jalan keliling eropa.
Mimpi itu tidak ketinggian kan?
Mimpi itu gratis, dan dunia ini pasti bisa kita gapai kalau kita bersungguh sungguh menggapainya. Dengan berusaha dan berdoa yang tidak putus, saya yakin, mimpi itu akan bisa menjadi nyata. Pergi keliling eropa bertemu orang orang di dunia, lalu pulang kembali ke tanah air lalu mencerita kepada teman, saudara, Ibu, Bapak, kepada orang orang tentang indahnya alam semesta ciptaan-Nya ini adalah hal yang menurut saya sangat membahagiakan.
Bercerita secara lisan adalah hal yang menyenangkan selain bisa membagikan cerita lewat tulisan menurut saya. Dengan bercerita secara lisan, kita bisa melihat ekspresi orang yang mendengarnya, dan ketika orang yang diceritakan itu merasa terpacu akan cerita kita, dan mengeluarkan ekspresi yang menggebu gebu untuk bisa merasakan hal yang sama yang pernah kita alami, disitulah menurut saya letak kebahagiaannya.
Bisa menulis, bercerita, mendengarkan cerita dan bisa keluar melihat indahnya Dunia, adalah imajinasi yang sedang menggila dalam kepala saya.
0 saran:
Post a Comment