Wahid Sabillah's

Personal Blog

Surat Untuk Kakek Tadi Pagi

Leave a Comment
Surat ini untuk Kakek yang ada ditempat-ku menunggu Ibu belanja tadi siang.

Hari ini aku mengantar Ibu pergi ke suatu tempat untuk belanja kain untuk dijahit. Kata Ibu mungkin beliau agak sedikit lama, karna banyak jenis kain yang akan dibeli. Karna tempat Ibu belanja kain dekat dengan LotteMart saya berencana untuk menunggu Ibu di LotteMart. Bak gayung bersambut, Ibu menawari saya untuk membelikan roti di dalam swalayan itu. Satu potong Cheese Cake dan Roti isi daging sapi menjadi teman menungguku selama Ibu berbelanja kain.

Aku duduk di bangku kayu yang ada di depan toko yang masih belum ada yang menempati. Waktu itu masih lumayan pagi, sekitar jam 10 siang. Aku buka kerdus Chesse Cake yang aku beli, dan aku memakannya sedikit demi sedikit dengan sendok plastik kecil transparan. Audio di swalayan itu memutarkan lagu So Nice nya Diana Krall.
Kupandangi sekeliling swalayan yang masih sepi itu, ada office boy yang sibuk mengepel lantai, ada eksekutif muda yang berlalu-lalang, dan mataku tertuju dengan seorang kakek yang sedang membawa map, buku, dan tas kranjang plastik.

Aku memandangi kakek itu, dia berjalan dengan tertatih, dengan sedikit membungkuk. Kakek itu mengitari area bazaar yang masih kosong di swalayan itu. Aku tidak tau apa yang dicari oleh kakek itu, karna kakek itu hanya berkeliling disekitar bazaar yang masih sepi. Mungkin kakek itu sedang berolahraga di dalam swalayan, atau sedang menunggu cucu nya yang asik belanja, aku tidak tau.

Cukup lama aku memperhatikan kakek yang dari tadi aku duduk dia bolak balik berjalan mengelilingi area bazaar. Kakek itu seperti bingung, aku mau menyapanya tetapi aku lebih suka memperhatikannya bolak balik. Sampai akhirnya seorang wanita menghampirinya dari dalam toko tas sambil membawa koper besar, lalu kemudian mengajak kakek itu pergi dari sekeliling bazaar itu.

Apakah kakek itu mengantarkan cucu nya atau anaknya berbelanja koper? aku tidak tau. Tapi kalau benar begitu, aku salut dengannya, dengan dirinya yang sudah berumur, beliau masih peduli dengan keluarganya, mau mengantarkan anggota keluarganya berbelanja.

Tidak lama kemudian, handphoneku berbunyi, telpon dari Ibu. Ibu mengatakan kalau beliau sudah selesai berbelanja. Dengan cepat potongan cheese cake itu aku habiskan, dan akupun bergegas menemui Ibu di depan toko kain tempat Ibu membeli kain, lalu kembali pulang.

#30HariMenulisSuratCinta
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 saran:

Post a Comment