Wahid Sabillah's

Personal Blog

Surat Tentang Perbedaan

Leave a Comment
Aku bingung harus ditujukan kemana suratku kali ini.

Banyak kejadian yang aku alami hari ini, dari kejadian yang menyenangkan, sampai kabar yang membuatku sampai saat aku menulis tulisan ini masih terus berputar di kepalaku.

Kejadian yang menyenangkannya adalah rencana pergi ke Bali bersama teman teman akhir bulan ini sudah bisa dibilang hampir rampung, semua jadwal sudah dibuat, tempat tempat yang akan dikunjungi juga sudah di tulis dengan rapi oleh teman temanku. Adalagi kejadian yang menyenangkan hari ini yaitu pagi tadi ketika aku sampai di kampus untuk ujian akhir semester, salah seorang temanku membuatku tertawa karna bilang "cuit cuit cuit" karna video klip yang aku berikan kepadanya.

Kabar yang membuatku sampai saat ini masih aku fikirkan adalah, hmm begini.

Adakah yang lebih sensitif didunia ini selain menyinggung kepercayaan dan hati? Kalaupun ada aku yakin itu adalah hal yang di-ada-ada-kan. Hari ini aku terkejut menerima kenyataan kalau "Dia" hampir berbeda. Aku langsung bergegas menanyakannya kepada temanku yang mengenalkanku kepadanya, apakah benar perihal tentang itu? Dan temanku menjawab "Tidak". 

Temanku menceritakan singkat tentangnya, memang orang tua "Dia" mempunyai keyakinan yang berbeda, tetapi "Dia" ikut keyakinan yang dianut oleh Mama-nya yang sangat "Dia" cinta. Aku merasa sedikit lega dengan penjelasan temanku itu. Tapi adalagi yang sebenarnya membuat aku kepikiran sampai saat ini adalah "Hey, ini tentang mengidolakan, bukan tentang cari pasangan" iya memang, tetapi bagiku rasanya sangat disayangkan ketika seseorang yang kita idolakan mempunyai perbedaan yang susah untuk diterima oleh hati.

Tapi tidak apalah, semua memang harus dijalani. Sepahit apapun hidup ini, akan berbuah manis ketika kita berusaha untuk menerima. Menerima kalau sebenarnya diluar dari perbedaan kepercayaan, kita juga punya perbedaan yang lainnya, dan itu pasti.

Sekarang bukan saatnya menjadikan perbedaan itu sebagai penghalang, tapi bagaimana caranya perbadaan itu bisa menjadikan kita unik, menjadikan kita satu, walaupun sebenarnya aku masih sangat menyayangkan tentangnya.

#30HariMenulisSuratCinta

Akhirnya aku menyimpulkan, surat ini ditujukan untuk diriku sendiri.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 saran:

Post a Comment