Wahid Sabillah's

Personal Blog

Kepada Penikmat Hujan

Leave a Comment
Surat ini aku tuliskan untuk temanku si penikmat hujan.

Teman, maret akan datang. Seperti kata guruku sewaktu SD, hujan akan pergi tidur sejenak pada awal maret. Sementara tidak ada lagi bulir bulir air yang akan membasahi wajah bumi.

Teman, apakah kamu akan terus menerus menanti hujan datang saat mereka tertidur? Mengapa kau tidak berusaha membangunkannya untuk sebentar saja. Untuk melepas rindu yang berkecamuk itu.

Hujan yang paling kau tunggu adalah hujan pada hari kamis, hujan yang mengiringi jalan pulangmu dari kampus menuju rumahmu. Kamu yang pulang dengan angkutan kota yang sudah usang dimakan usia, karat dan cat yang terkelupas di body nya. Kamu akan duduk di ujung dekat kaca belakang mobil, memasang earphone dan memutar lagu sendu musim hujan.

Di angkot yang penuh sesak, dengan aroma tubuh manusia menyeruak, kadang kau tertidur dengan pulas, sampai kadang kau harus terlewat beberapa gang rumah.

Teman, hujan yang paling kau benci adalah hujan pada hari sabtu. Kamu kesepian, dirumah sendirian. Seharusnya malam minggu adalah malam kamu pergi membeli satu botol minuman suplemen makanan yang bergambar dua banteng beradu kepala, yang di stasiun televisi iklannya diperankan oleh Titiek Puspa. Katamu minuman itu yang bisa membuat malam sabtumu menjadi indah, tidak ada kekasih tak apa, kamu bisa menghabiskan berjam-jam sampai matahari datang lagi, tapi karna hujan kamu terpaksa tidur lebih awal.

Pada satu hari kamu membicarakan satu hal paling rahasia dihidupmu tentang hubungan absurd mu kepada hujan. Katamu besok malam hujan akan datang, menghampiri rumahku jam tujuh malam. Aku tertawa karna tidak percaya, dan raut wajahmu berubah muram.

Esok malamnya ternyata prediksimu salah, hujan datang jam lima sore, aku ada acara yang tidak bisa diganggu gugat, termasuk hujanmu itu. Aku akan pergi ke acara resepsi pernikahan tetanggaku, bersama Ayah dan Ibu-ku. Hujan mu merepotkan semuanya, bajuku basah saat turun dari mobil untuk masuk ke gedung resepsi. Aku bisa membayangkanmu sedang tertawa karna aku kebasahan karna aku benci hujan saat kondangan.

Esok aku akan pergi kondangan lagi, dan sampai hari ini aku belum bertemu denganmu lagi, semoga besok tidak hujan.

#30HariMenulisSuratCinta
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 saran:

Post a Comment