kaki ku dibalut kencur seharian. tanah mencelakaiku kemarin sore, terpeleset lalu "krek" terdengar bunyi kakiku, lalu kaku.
aku berdiri sekuat tenaga, mencari pegangan yang mampu digapai, celanaku penuh tanah, basah, lengket, untung tidak ada bangkai, aku ganti celana kemarin sore.
pagi ini aku berjalan pincang, duduk dibawah pendingin ruangan.
keluar aku mencari tempat membuang cairan, aku berjalan didepan kaca maha besar, seorang menghadangku dari balik pintu, menodong celana untuk dipinjam.
ya Tuhan, kaki ingin melangkah panjang, tapi apa daya kaku masih menyelimuti kakiku. terpaksa aku meminjamkan celanaku.
aku memakai celananya, celana tergaul abad ini, denim namanya, bawahnya di kerucut, membuat kakiku kacrut saat memakainya.
ternyata gaul tidak bisa melindungiku dari kaki kaku, pesak terasa linu, aku menunggu setia sang penodong kembali kehadapanku.
satu jam tersiksa dengan celana itu,.
si penodong datang kehadapanku, lama mengganti celana itu, dia duduk dulu, kongkow sama sohibnya di dekat pintu.
tambah kaku hatiku.
akhirnya dia mengajakku, menukar kembali celanaku. kacrut, lepas celana kaki ku kembali linu.
0 saran:
Post a Comment