Wahid Sabillah's

Personal Blog

Hujan

Leave a Comment
langit disekeliling rumah menghitam, daun daun kering berguguran tertiup angin, dingin.
tanah subur mengering, retak, bagai mulut ternganga yang siap meminum air kucuran langit.
debu mulai berterbangan, masuk ke mata, perih.
tapi ku yakin, sebentar lagi debu jalanan akan tidur lelap karna dingin air.

hujan, aku merindukan ke datanganmu.
cemas akan langit yang kembali biru.
aku butuh gemericik suara mu hujan.
agar aku bisa menghirup aromamu.

ada orang tua bilang, bulan yang diakhiri dengan ber adalah bulan hujan.
sekarang bulan berakhiran ber.
seharusnya hujan datang, menemani hari dan memenuhi sumber.

hujan, apakah kamu lihat orang tua disana?
apakah kamu tak iba dengan mereka?

mengambil air di selokan kotor.
meminum air yang hitam.
menyebabkan mereka sakit tak karuan.

hujan, betapa aku sangat merindukanmu.
datanglah kesini, ketempatku, kita merajut mimpi berdua bersamaku.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 saran:

Post a Comment